Tabligh Akbar Muharram 1441H Tegal, Umat Islam adalah Umat Terbaik

 Tabligh Akbar Muharram 1441H Tegal, Umat Islam adalah Umat Terbaik

Sabtu, 31 Agustus 2019 telah diadakan Tabligh Akbar menyambut tahun baru Hijriyah 1 Muharram 1441 H dengan tema Hijrah Menuju Syariah Kaffah. Acara yang bertempat di salah satu Masjid daerah Slawi ini dihadiri oleh ratusan peserta dari berbagai wilayah. Tegal, Brebes, Pemalang, hingga Pekalongan.

Pembacaan ayat suci Al-Qur’an menjadi pembuka acara dengan khidmat. Dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh beberapa tokoh yaitu Ustadz Mudatsir, Ustadz Choirul Anam dan KH Ainul Yaqin.

Sudah 1441 tahun yang lalu peristiwa hijrah terjadi. Ada perubahan besar di Jazirah Arab, dari masa jahiliyah menjadi masa yang dipenuhi cahaya Islam yang dibawa Rasulullah Shalallaahu ‘Alaihi Wassalam.

Perubahan besar itu tentu tak lepas dari penolakan dan guncangan. Sebab suatu sunatullah akan adanya hal itu. Begitu pun pada masa sekarang saat kita menyerukan dakwah Islam, untuk menegakkan hukum Allah lalu adanya penolakan dari beberapa kaum kafir dan munafik.

 

Sebagaimana firman-Nya :

اَفَحُكْمَ الْجَـاهِلِيَّةِ يَـبْغُوْنَ ۗ وَمَنْ اَحْسَنُ مِنَ اللّٰهِ حُكْمًا لِّـقَوْمٍ يُّوْقِنُوْنَ

“Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripad (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin?” (QS Al Maidah ayat 50)”

Namun bukan berarti untuk menyurutkan langkah jika gelombang itu terjadi. Tetapi itulah resiko yang harus kita hadapi, sebab itu pula yang dihadapi Rasulullah dulu saat melakukan hijrah dari Makkah ke Madinah.

Momentum hijrah ini harusnya membuat kesadaran kita bertumbuh bahwa kita adalah khoiru ummah. Semangat menjadi umat terbaik harus ditanamkan pada jiwa-jiwa kita.

Mengapa hijrah sebagai momentum perubahan? Sebab hijrah adalah pembatas antara yang haq dan bathil. Dari masa yang jahiliyah ke masa yang lebih baik. Dari darul kufur menuju darul Islam.

Banyak juga yang memaknai hijrah suatu perubahan akhlak. Dari yang dulunya tidak berhijab sekarang berhijab. Dari ahli maksiat menjadi ahli taubat. Namun lebih luas lagi makna hijrah juga harus bersinggungan dengan peningkatan kualitas kebaikan secara total, dalam segala bidang, iman, ibadah, akhlak, muamalah, nafsiyah, hingga siyasiyah.

Pada individu, berbagai indikator keislaman itu belum juga mampu menjadikan anggota umat ini menjadi manusia yang lebih baik. Banyak praktik korupsi, transaksi ribawi, pelegalan miras dan berbagai hal yang membuat umat ini justru semakin mundur karena tidak didukung dengan penerapan Islam secara menyeluruh oleh negara.

Maka, menjadi tuntutan untuk melakukan hijrah (perubahan) dari melihat Islam secara parsial ke Islam yang lebih menyeluruh: “Wahai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam agama ini secara menyeluruh dan janganlah ikuti langkah-langkah syaitan, sesungguhnya syetan itu adalah musuh yang nyata bagimu.”

Di sinilah pentingnya hijrah dari persepsi yang sempit lagi negatif ke persepsi yang luas dan positif.

Semoga momentum hijrah ini menjadikan kita lebih baik dari hari yang kemarin. Menjadikan umat terbaik dalam perjuangan penegakkan syariah secara kaffah untuk melanjutkan kembali kehidupan Islam.[]

Sumber: shautululama.co

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *